Laman

Pages

December 30, 2012

KEMAJUAN RISET CRATON: INTI BENUA & INTAN KIMBERLIT

Assalamu'alaikum.....
Alhamdulillah sampai sekarang saya masih bisa berbagi sedikit ilmu yang saya dapatkan dari pakar geologi Bpk Awang Harun Satyana. Tulisan beliau kali ini didapat berdasarkan Riset Craton yang menguak Inti Bumi dan Intan Kimberlit.

Pengetahuan ini tidak hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan geologi, tetapi juga telah bermanfaat untuk eksplorasi intan. Geophysical imaging-nya dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi migas di intra-crattonic basin, dan struktur termalnya dapat dimanfaatkan dalam hal pengkajian pembentukan migas secara anorganik.

 Berikut ini semoga bisa dipahami dari informasi yang kami berikan...
Craton didefinisikan sebagai bagian stabil lempeng benua yang tidak lagi mengalami deformasi tektonik dalam waktu yang lama (milyaran tahun) (definisi dari Bleeker, 2003, the late Archean record : puzzle in ca. 35 pieces, Lithos v. 71, p.99-134). 


Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 35 segmen/provinsi kerak Bumi berumur Archean (> 2500 juta tahun) yang diidentifikasi sebagai craton.

Artikel berujudul “Canada’s craton : A bottoms-up view”dari Dante Canil (University of Victoria, British Columbia, Canada) , dalam ”GSA Today” vol. 18, no. 6, June 2008, hal. 4-10, dapat dirujuk sebagai kemajuan riset tentang craton.


Canil (2008) melakukan penelitiannya di Craton Canada di Archean Slave Province, Mackay Lake, yang disusun polymetamorphic gneiss berumur sekitar 3300 juta tahun. Craton ini diintrusi banyak sekali pipa kimberlit yang membawa intan. Pipa kimberlit ini membawa xenolith peridotit dan sedikit eklogit berasal dari akar craton di wilayah mantel.

Bagian massa litosfer terbesar dari suatu craton adalah bagian litosfer yang terletak di bawah diskontinuitas M (Mohorovicic) yang lazim disebut “litosfer mantel”. Kekuatan dan stabilitas jangka panjang suatu craton bergantung kepada sifat litosfer mantelnya. Begitu berpengaruhnya, sehingga sifat litosfer mantel ini akan menentukan asal benua.

Hal ini, patut diperhatikan perbedaan definisi antara berapa tebal kerak benua, posisi diskontinuitas M, tebal litosfer, dan tebal astenosfer (agar tak membingungkan, pengertian dasar pembagian kerak-mantel-inti harus dibedakan dengan litosfer-astenosfer-mesosfer-inti).

Artikel Canil (2008) memberikan ringkasan tentang faktor-faktor termal, petrologi, dan geologi untuk pehamaman evolusi cratonic lithosphere (meliputi kerak benua maupun mantle lithosphere) berdasarkan xenoliths yang dibawa pipa kimberlit yang mengintrusi craton.

Canada berpusat di suatu craton yang besar dan bagian tersingkapnya merupakan singkapan kerak Archean terluas di dunia. Kayanya pipa-pipa kimberlit yang membawa intan ke permukaan menjadikan wilayah ini sebagai fokus utama riset eksplorasi intan selama 15 tahun terakhir.
Survey geofisika dalam proyek-proyek bernama DeepProbe, Kaapvaal, dan sebagainya selama beberapa tahun terakhir dilakukan di atas craton Canada. Tujuan survey ini adalah untuk mendapatkan geophysical imaging litosfer di bawah craton. Penelitian geologi dan geokimia atas singkapan batuan-batuan mantel berupa xenoliths yang dibawa kimberlit seolah bagai jendela untuk masuk ke dalam mantel.

Gambaran craton dan litosfer mantel di bawahnya yang diperoleh dari geophysical imaging dan sifat komposisi serta ciri termal bagian bawah craton berdasarkan xenoliths, bila digabungkan akan memberikan gambaran lebih utuh tentang craton dan evolusinya.

Xenoliths ini umumnya berupa peridotit. Maka disimpulkan bahwa mantle lithosphere adalah residu leburan peridotit. Pada tekanan di bawah 3 Gpa (giga pascal) sistem ini akan menghasilkan olivin. Berdasarkan pemelajaran termal, diketahui bahwa struktur termal bagian craton Canada di Slave Province mantle tak berubah secara signifikan selama 500 juta tahun terakhir. Struktur termal yang tetap ini kontras dengan struktur petrologinya yang bervariasi baik secara lateral maupun vertikal diikuti dengan tingkat depletion-nya yang berbeda-beda berdasarkan bukti geokimia.
Variasi ini juga sejajar dengan kejadian seismic anisotropy. Thermal steady-state ini tidak diketahui apakah begitu juga untuk periode yang lebih tua, misalnya pada ujung Archean (2500 juta tahun) saat Slave Province mulai stabil. Indikasi dari paleogeothermal masih sulit untuk diduga-duga.
Untuk mengetahui umur cratonic mantle “roots” digunakan isotop Re-Os (Renium-Osmium) dan isotop 187Osmium-188Osmium pada peridotit yang dibawa pipa kimberlit dari mantle lithosphere. Hasilnya bervariasi dari 3500 juta tahun sampai 500 juta tahun. Disimpulkan bahwa mantle lithosphere telah berperan dalam pembentukan craton pertama (3,5 Ga) juga “pengakaran”-nya (cratonic mantle “rooting”) kembali pada periode berikutnya (0,5 Ga).

Geophysical imaging menunjukkan bahwa di bawah craton Archean ini ada tumpukan mantle lithosphere yang membentuk sistem “perakaran” bagi craton. Berdasarkan bukti-bukti geologi dan geokronologi, diketahui bahwa pembentukan tahap akhir dan amalgamasi mantle root ini terjadi 500-1000 juta tahun lebih kemudian daripada umur litosfer Archean yang membentuk craton.
sedikit catatan dari artikel Canil (2008). Craton Canada adalah craton yang paling banyak dipelajari di dunia. Banyak riset tentang craton yang dilakukan di sini menjadi model untuk craton lain di seluruh dunia (seperti craton-craton di Australia, Afrika, Asia, Amerika).  

By : Awang Harun S 

October 1, 2012

THE DYNAMIC EARTH--MENJELAJAH ISI BUMI

Assalamu'alaikum....
Selamat siang sahabatku semua...
Setelah beberapa hari yang lalu saya posting tentang 'Jurnal Geologi Indonesia' pada kesempatan kali ini saya share bentuk visualisasi yang berisi tentang "Gems and Mineral, Rocks and Mining, Plate Tectonics dan The Solar System". Apa yang saya posting kali ini bagi saya sangat menarik dan didalamnya berisi detail suatu proses yang terjadi pada alam ini, meskipun belum 100%. Dengan melihat lewat "Multimedia Version" kita dapat menjelajahi isi bumi ini dan tata surya juga...
ada dua mode, yakni 'multimedia version' dan 'printable version'. pilihlah multimedia version agar lebih nyaman dalam memahaminya...
Dan ini adalah koleksi dari 'Smithsonian National Museum and Natural History'

Nah sekarang silahkan nikmati sajian di bawah ini....

-->
Terima kasih atas kunjungan dan tanggapannya...
Semoga dengan adanya postingan ini pengetahuan kita mengenai bumi ini sedikit bertambah, hehe
Happy Blogging

Adzab dan Sains ( Sodom Dan Gomorah)


Assalamu'alaikum

Perlu ita ketahui bahwa betapa besar kekuasaan Ilahi, sehingga dalam penciptaan makhluqnya mengalami proses yang sangat detail sekali sehingga tidak semata-mata langsung jadi atau tiba-tiba muncul. Bila dapat terjangkau oleh pikiran dan akal manusia pastilah hal itu sangat rumit proses yang dilaluinya. seperti halnya proses penciptaan manusia dan fenomena alam lainnya.

Banyak hal dalam kitab suci yang seiring dengan waktu bisa dibuktikan melalui sains, seperti pembentukan gunungapi dan proses terjadinya gempa. Demikian pula dengan bencana Sodom dan Gomorah yang terkenal itu. Cerita mengenai Sodom dan Gomorah dikisahkan di dalam Al-Quran adalah kisah dua kota yang namanya sangat identik dengan dosa, kemaksiatan, kemerosotan moral. Selama bertahun-tahun, cerita tentang apa yang menimpa mereka yang tinggal di dua kota itu menjadi perumpamaan tentang degradasi moral dan keimanan pada zaman itu.

"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." (QS Huud ayat 82)

Dua kota ini, Sodom dan Gomorah ada di ujung selatan Laut Mati (Sedom/Bahrat Lut) di wilayah sengketa Israel-Palestina dan Yordania saat ini. Di ujung barat-daya laut ini sekarang ada sebuah pegunungan bernama Usdom (Har Sedom/Jabal Usdum). Penggalian arkeologi tahun 1924 menemukan sisa-sisa kehidupan Zaman Perunggu Tengah (2000-1500 BC) yang prolific, lima mata air tawar, dan barisan benteng dengan banyak sekali peninggalan kebudayaan, begitu kayanya sehingga sering ditulis "like the garden of God" dengan perhitungan umur/dating absolut 2500-2000 BC. Berdasarkan itu, para ahli memutuskan bahwa Sodom dan Gomorah terletak di ujung selatan Laut Mati, terkubur dalam perairan dangkal di selatan Tanjung Al Lisan.

Dead Sea/Laut Mati (Yam Ha-Melah/Al Bahr Al Mayyit) dibatasi oleh Pegunungan Judea ke barat dan Plato Transyordania ke timur. Sangat kontras kedalamannya dengan 400 m di bagian utara dan makin mendangkal ke selatan sampai hanya 4 meter saja di tempat dimana diduga Sodom dan Gomorah terkubur.

Data geologi menunjukkan sesuatu yang menakjubkan. Laut Mati adalah tepat merupakan transform boundary terhadap Arabian Plate dalam hubungannya dengan Lempeng Afrika dan Eurasia. Bisa dipastikan, rift valley (lembah yang membuka) dan strike-slip fault (patahan gerak mendatar) membentuk cekungan Laut Mati. Lebih ke selatan lagi, kita akan takjub, ternyata Laut Mati dan Sungai Yordan yang mengalirinya adalah ujung utara sistem retakan di Bumi yang sangat terkenal: East African Rift Valley!! Memanjang dari Sungai Zambesi di Afrika Timur ke Laut Merah ke Sungai Yordan. Gambar 1 (Lihat juga entry saya sebelumnya tentang Rifting di Afrika Timur).
Saat Lempeng Arab bergerak ke timur, Laut Merah membuka dengan mekanisme incipient sea floor spreading atau dasar laut yang pecah-membuka. Ke arah utara, rifting Laut Merah bercabang dua splay, ke barat-laut membentuk Teluk Suez, ke timur-laut membentuk Teluk Akaba-Laut Mati-Sungai Yordan. Rift Teluk Suez kemudian aborted (mati), seperti aulacogen berhubungan dengan collision African Plate vs. Anatolian Plate, sementara Teluk Akaba-Laut Mati-Yordan aktif.

Bisa diyakini, bahwa Laut Mati adalah cekungan akibat sesar tarikan jenis pull-apart basin berbentuk rhombohedral, merupakan blok yang tenggelam diapit dua patahan/sesar besar, yaitu Sesar Moab dan Sesar Yudea. Air dari Laut Mati tidak keluar ke Teluk Akaba karena sebuah tinggian Dataran Tinggi Negev. Endapan sedimen di sekitar Laut Mati terdiri atas endapan khas Timur Tengah: gipsum, rock-salt, clay, marl, evaporite, karbonat, lempung tebal. Endapan aspal ditemukan di mana-mana dan sejak zaman dahulu telah biasa digali dari sumur untuk memperolehnya.


Bencana di Sodom dan Gomorah, berdasarkan data Kitab Suci, arkeologi, dan geologi, adalah sangat mungkin karena adanya gempa di jalur patahan jenis strike-slip fault (patahan gerak mendatar) serta keluarnya mud-volcano (seperti lumpur panas Sidoarjo). Sebuah gempa membentuk vertical wrench fault yang memecahkan/membocorkan tutupan lumpur bertekanan tinggi (sealing overpressured shales) di perut bumi yang plastis dan buoyant. Release tekanan itu mengekspulsi pore fluids, air, minyak, gas dan semua materi di sekitar Teluk Mati termasuk garam dan aspal. Semuanya keluar ke permukaan!!

Di dekat patahan/sesar, lempung/clay menjadi liquefied dan buoyant dan akan ter-ekstrusi (keluar) melalui zona rekahan patahan/sesar sebagai mud diapir dan mud volcano, muncul ke permukaan lengkap dengan material ekstrusinya. Sebuah letusan mud volcano bisa sangat katastrofik/merusak. Letusan mud volcano di Waimata Valley Selandia Baru bisa mengerupsi 100.000 ton viscous mud hanya dalam waktu sejam. Banyak mud volcano di Timor ('poton' mereka menyebutnya) benar-benar mengeluarkan api dan gelegar petir. Sebuah poton besar di Pulau Kambing Utara Timor sulit membedakannya dengan sebuah gunungapi magmatis.


Begitulah, saat subuh 4.000 tahun yang lalu, Allah SWT yang sudah murka melihat kemaksiatan, kejahatan moral penduduk Sodom dan Gomorah, menciptakan bencana geologi di sekitar Laut Mati untuk memporakporandakan, menggulingkan, membolak-balikkan (dengan gempa) dan membakar kota ini menghujaninya dengan batu, lumpur, api, belerang, aspal, dan garam lumpur (dengan letusan gununglumpur/mud volcano). Istri Luth yang masih berat hati meninggalkan Sodom dan Gomorah, tewas dalam pelarian, tubuhnya mengerak tertutup garam lumpur. Sementara Nabi Luth a.s dan pengikutnya selamat.

Di selatan Laut Mati itu, banyak pilar garam, sisa endapan erupsi, dan orang-orang di sana menyebutnya dengan istilah "istri Lot/Luth". Surat Hud Juz XII ayat 69-83 di Al Qur'an dan Kitab Kejadian 19 di Alkitab (Bible) menceritakan kejadian itu dan sains geologi tampaknya berhasil membuktikan kebenaran logikanya.

Banyak sekali dari kalangan sains berusaha melakukan pembuktian berkenaan dengan pemahaman penciptaan atau kalam kitab suci lewat teori empirik. Dan tampaknya lafal ”Kun Fayakun” tidak sekedar ”Jadi! Maka Jadilah!”, selama manusia masih memiliki akal dan logika, semua kejadian di alam fana ini tampaknya akan bisa dijelaskan melalui metode empirik dan/atau logika sains. Contoh lain adalah teori tentang pembentukan alam semesta - berikut bumi sebagai planet tempat manusia.

Menurut kitab suci (Al-Quran):
“Bumi terbentuk dalam waktu 6 hari”. (Al-A’raf 54, Al-Hadid 4, Yunus 3, Huud 5, Al-Furqan 59)

Menurut kitab geologi :
Batuan tertua di bumi dan batuan meteorit 4,6 x 1.000.000.000 tyl. berdasarkan data pertanggalan radioaktif unsur Uranium --> bahan yg dianalisa sudah dalam bentuk batuan/padat --> Pertanyaannya: Bagaimana dan kapan batuan ini terbentuk? Bagaimana prosesnya?

Pembuktian empirik melalui proses waktu yang cukup lama, diawali dari reaksi kimia dalam bentuk gas, dengan temperatur dan tekanan tinggi berubah menjadi larutan/cair pijar dan ketika terjadi penurunan tekanan dan temperatur melalui proses pembekuan berubah menjadi padat, ketika dilakukan perhitungan umur absolut (dating) menghasilkan umur fasa padat 4,6 x 1.000.000.000 tyl. Jadi lama proses dari reaksi kimia (gas) menjadi padat adalah 4,6 x 1.000.000.000. Sementara jika dikaitkan dengan waktu pembentukan bumi sebagai 6 hari waktu Tuhan. Jika 4,6 x 1.000.000.000 kita anggap sebagai waktu Tuhan maka masih ada selisih 1,5 x 1.000.000.000 waktu Tuhan. Berarti sebelum bumi mencapai masa padatnya sangat mungkin terdapat fasa lain, yaitu fasa gas dan cair, beberapa ahli berpendapat sebelum mencapai fasa padat bumi melalui fasa gas dan cair dahulu. Jika kita kaitkan dengan “angka waktu Tuhan” :~ 1,5 x 1.000.000.000 tahun adalah merupakan masa bumi masih berupa fasa gas dan cair. Maka, (4,6 x 1.000.000.000) + (1,5 x 1.000.000.000) = 6 x 1.000.000.000 . Jadi, 6 hari waktu Tuhan = 6 x 1.000.000.000. Wallahu alam.
Demikianlah salah satu upaya manusia dalam mencari kebenaran melalui logika sains.

Masih banyak hal-hal lain yang berkenaan dengan hal penciptaan dalam kitab suci (agama) yang masih belum banyak terkuak melalui metode sains empirik. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Kita sebagai makhluk ciptaan-Nya hanya bisa berusaha untuk memahami semua ciptaan-Nya.

Source

Artikel di atas saya publish bukan untuk membandingkan kuasa Tuhan terhadap akal manusia. Akan tetapi, Tuhan memberi kita akal untuk dapat memahami segala Ciptaan-Nya, jadi sudah keharusan kita untuk bisa menjadi lebih dekat kepada Tuhan melalui sudut pandang Sains....

Sayatan Batuan Beku [PPL dan XPL]


Assalamu'alaikum....
Setelah ujian petrografi kemarin telah dilaksanakan dan tugasnya pun belum terselesaikan, saya teringat untuk mengupdate post tentang petrografi....

Banyak alamat web / blog yang menjelaskan berbagai definisi dan karakteristik dari sayatan tipis batuan yang ddiamati secara petrografis... Namun kali ini saya hanya akan menyediakan gambar sayatan batuan bila dilihat melalui mikroskop polarisator.

apa yang dimaksud dengan mikroskop polarisator?.. silahkan teman-teman cari di mbah google, pasti banyak sumber-sumber yang muncul.

Nah, berikut ini ada beberapa sampel sayatan batuan BEKU BASA - ASAM yang saya dapat dari sumber yang insya Allah tidak menyesatkan, hehehe

Pada gambar dibawah ini saya sediakan dua pengamatan secara paralel nikol dan nikol silang. Silahkan arahkan kursor ke gambar... dari yang awalnya paralel nikol akan berubah ke nikol silang...


PERIDOTIT




TROCTOLITE





DOLERITE




ANDESITE





TRACHYTE




QUARTZ DIORITE




SYENITE




Semoga bermanfaat . . .

Sumber

Carbon Dating ( Calculator )

Assalamu'alaikum
Pada kesempatan kali ini earth-inside mempersembahkan suatu metode perhitungan carbon 14 dating yang bergura untuk menentukan umur suatu batuan di bumi ini.
halaman yang saya kutip lengkap dengan sumbernya dan teks aslinya
serta sudah bisa digunakan, selamat mencoba...



silahkan digunakan jika diperlukan
semoga bermanfaat ,,,

August 26, 2012

Saatnya Beralih Ke Energi Panas Bumi




 
KEUNGGULAN ENERGI PANAS BUMI

Dilihat dari keunggulan yang dimilikinya, sumber daya panas bumi memang layak untuk dikembangkan secara signifikan. Apa saja keunggulan sumber daya panas bumi dibandingkan sumber daya energi fosil (termasuk batubara)?
Pertama, sumber daya panas bumi merupakan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Emisi gas CO2 yang dihasilkannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan sumber energi fosil, sehingga pengembangannya tidak merusak lingkungan, bahkan bila dikembangkan akan menurunkan laju peningkatan efek rumah kaca. Selain itu, pengembangan panas bumi dapat menjaga kelestarian hutan karena untuk menjaga keseimbangan sistem panas bumi diperlukan perlindungan hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan.  

        Kedua, sumber daya panas bumi dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, atau cenderung tidak akan habis, selama keseimbangan sistem panas bumi di dalam bumi terjaga secara baik. Kehandalan pasokan (security of supply) tenaga listrik panas bumi terbukti dapat dipertahankan dalam jangka panjang (bisa lebih dari 30 tahun). Pada umumnya capacity factor pembangkit tenaga listrik yang ada di Indonesia bisa mencapai 90% per tahun, sehingga dapat dijadikan sebagai beban dasar dalam sistem ketenagalistrikan. Sebagai perbandingan, tahun ini PLN membutuhkan batubara 50 juta ton untuk semua pembangkit listriknya. Hingga bulan Maret 2011, pasokan batu bara baru tersedia sebanyak 7,2 juta ton untuk proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap 10 ribu MW.

Ketiga, pengangkutan sumber daya panas bumi tidak terpengaruh oleh risiko transportasi karena tidak menggunakan  mobile transportation tetapi hanya menggunakan jaringan pipa dalam jangkauan yang pendek.
Keempat, harga listrik panas bumi akan kompetitif dalam jangka panjang karena ditetapkan berdasarkan suatu keputusan investasi, sehingga harganya dapat ditetapkan “flat” dalam jangka panjang.
Kelima, produktivitas sumber daya panas bumi relatif tidak terpengaruh oleh perubahan iklim tahunan sebagaimana yang dialami oleh sumber daya air yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA).



FAKTOR YANG MENGHAMBAT INVESTASI PANAS BUMI
Meskipun sumber daya panas bumi memiliki beberapa keunggulan, namun pengembangannya masih mengalami banyak hambatan. Faktor penghambat investasi tersebut adalah:
Pertama, tidak tersedianya infrastruktur, terutama jalan di sekitar lokasi pengembangan panas bumi. Kondisi ini akan menyita waktu yang lama karena sebelum pembangunan proyek dimulai harus menunggu proses pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur. 
Kedua, daerah panas bumi terletak dalam kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan lindung. Berdasarkan data Badan Geologi menyebutkan bahwa pada tahun 2010, dari 265 daerah panas bumi (dpb) yang tersebar di seluruh Indonesia, terdapat 29 dpb (10,9%) dengan potensi 3.428 MWe terletak di dalam kawasan hutan konservasi dan 52 dpb (19,6%) dengan potensi 8.641 MWe berada di kawasan hutan lindung. Di dalam hutan konservasi tidak diperkenankan melakukan kegiatan proyek panas bumi, sedangkan di dalam hutan lindung dapat dilakukan dengan menggunakan mekanisme pinjam pakai. Kondisi seperti ini menyebabkan pembebasan lahan menjadi lebih lama karena harus melalui prosedur yang panjang.
Ketiga, meskipun Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009 telah menetapkan harga patokan listrik panas bumi dapat mencapai US$ cents 9,70 per kWh, PLN sebagai 51pembeli tunggal (monopsoni) tidak tertarik untuk membeli listrik panas bumi (geothermal based energy ) dengan alasan harganya lebih mahal dari biaya pokok produksi (BPP) listrik batubara (coal based energy ).
Keempat, sebelum memulai investasi, berbagai macam perizinan yang harus ditempuh, proses pembebasan lahan yang berliku, dan banyaknya peraturan daerah yang sering menghambat investasi menjadi hal yang menjadi kendala.

PERBANDINGAN HARGA LISTRIK HARUS   BERWAWASAN STRATEGIS 
Perbandingan harga listrik supaya menjadi adil, maka BPP listrik batubara (yang sepenuhnya merupakan komponen biaya tanpa laba dan pajak) juga harus dihitung secara flat dalam jangka panjang (misalnya 35 tahun) sesuai jangka waktu yang ditetapkan untuk harga listrik panas bumi.
Marilah kita mulai dengan menghitung BPP listrik batubara dengan menggunakan harga batubara yang pada saat ini melonjak drastis mendekati US$ 140 per metrik ton akibat banjir besar di Queensland Australia serta naiknya harga minyak dunia. BPP listrik batubara pada saat ini dapat mencapai US$ 10,05 cents per kWh (setara dengan Rp.904,- pada nilai tukar Rp.9.000,- per US$), terdiri dari biaya modal US$ 2,19 cent per kWh (dengan asumsi harga pembangkit listrik US$ 1,2 juta per MW, bunga 8% per tahun, tenor 20 tahun,  capacity factor  70%, PPN 10%), biaya bahan bakar US$ 6,86 cents per-







kWh (dengan asumsi harga batubara US$ 140 per metrik ton, heat value  5.000 kg/kcal dan specific coal consumption  0,49 kg/kWh) dan biaya operasi diasumsi US$ 1 cent per kWh. Bayangkan, BPP listrik batubara pada saat ini (US$ 10,05 cents per kWh) sudah di atas ceiling price listrik panas bumi yang ditetapkan Pemerintah (US$ cents 9,70 per kWh)!
Berapa besarnya BPP listrik batubara kalau harga batubara mengalami eskalasi setiap tahunnya (misalnya 10% per tahun) selama 35 tahun ke depan? BPP tersebut akan menjadi US$ cents 14,24, US$ cents 20,98, US$ cents 31,84, dan US$ cents 195,89 per kWh pada 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 35 tahun ke depan. Bagaimana harga  flatnya (levelized  BPP) selama 35 tahun?  Levelized BPP listrik batubara selama 35 tahun adalah sebesar US$ cents 30,58 per kWh jauh lebih tinggi dari pada harga listrik panas bumi! Kalau sudah begini, mengapa kita tidak beralih ke energi panas bumi?

“Akhirnya penulis mengharapkan pemerintah mendukung dengan sepenuh hati pengembangan panas bumi di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Program Percepatan 10.000 MW tahap kedua, hilangkan segala  barriers yang mengganggu dan berikan berbagai insentif yang dapat mendorong pengembangan panas bumi secara optimal. PLN agar bersedia membeli listrik panas bumi, berbagai instansi terkait dan Pemerintah Daerah agar memberikan dukungan sepenuhnya dan Kementerian Keuangan dengan segala kewenangannya ikut menentukan harga listrik panas bumi agar bankable . Marilah kita sambut era revolusi energi hijau seperti yang diterapkan oleh negara-negara maju lainnya.”

(Dikutip dari : Geomagz, oleh Agus Danar, 2011)