Laman

Pages

October 8, 2011

BATUAN BEKU

Batuan Beku (Igneous Rock) sudah banyak dikenal orang dan juga sudah sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, dari hal yang paling sederhana seperti pembuatan jalan sampai ke hal yang paling rumit seperti pembuatan gedung yang megah. Hanya sedikit sekali orang yang mengetahui asal kejadian pembentukan batuan beku ini. Dan kebanyakan orang hanya mengetahui cara mempergunakannya dalam kehidupan ini.
Batuan beku merupakan batuan penyusun kerak bumi yang berasal dari pembekuan magma. Kata Igneous berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ignis yang berarti api atau pijar. Karena magma merupakan material atau bahan yang pijar dan sangat panas maka batuan beku disebut dengan Igneous Rock.
Magma adalah cairan silikat yang sangat panas dengan suhu berkisar 600°C sampai 1250°C yang bersifat mobile dan terbentuk secara alamiah (Larsen, 1938).
Klasifikasi, penamaan dan pengenalan untuk batuan beku sangat erat hubungannya dengan cara pembentukan mineral yang dikandung batuan beku tersebut. Beberapa mineral umum terdapat sebagai kandungan yang penting, dalam pembentukan yang mengikuti aturan “Tingkat Kristalisasi” dari magma. Setiap mineral akan mengkristal pada temperatur yang tetap dan menerus mengikuti selang temperatur yang terbatas, pada waktu magma mengalami pendinginan, proses ini disebut “Diferensiasi Magma”.
  
            DIFERENSIASI MAGMA 
            Magma asal dalam proses pembekuannya bergerak ke permukaan bumi (naik) dan mengalami penurunan temperatur, secara normal akan terjadi proses-proses : 
            a.    Diferensiasi Kristalisasi
      Merupakan suatu proses pemisahan magma menjadi beberapa fraksi dengan komposisi yang berbeda yang berasal dari suatu magma yang bersifat homogen.
Prosesnya :
Pada saat magma mengalami penurunan temperatur, kristal yang terbentuk lebih awal memiliki densitas yang lebih besar dari larutan magmanya, akan turun ke bawah (mengendap), maka terbentuk 2 fraksi yaitu akumulasi kristal yang terbentuk awal dan larutan sisa magma. Larutan sisa magma akan terus bergerak dan mengami penurunan temperatur, maka proses pemisahan kristal dan larutan sisa magma akan terus berlanjut sampai seluruh larutan sisa magma membeku semuanya.
 b.    Diferensiasi Asimilasi
Magma asal dalam perjalanannya mengalami pembekuan akan naik dan menerobos batuan sekitarnya, maka dapat terjadi proses pencampuran (pemakanan) dari batuan samping kedalam magma asal, sehingga dapat merubah komposisi magma asal.
N.L. Bowen merupakan seorang ahli yang pertama kali melakukan penyelidikan terhadap proses kristalisasi  magma pada awal abad ke 20 ini. Hasil penyelidikannya di laboratorium menunjukan bahwa mineral tertentu akan mengkristal pertama kali. Seiring dengan penurunan temperatur dan tekanan, maka mineral lain akan mulai mengkristal. Urut-urutan pengkristalan dari mineral-mineral tersebut terkenal dengan nama Bowen’s Reaction Series atau Deret Bowen.
Dari deret Bowen tersebut dapat dilihat bahwa pada bagian kiri terdapat mineral-mineral yang berwarna gelap atau Mafic (Mafic: Magnesium Ferric) sedangkan pada bagian kanan terdapat mineral-mineral yang berwarna terang atau Felsik (Felsik: Feldspar,  Silika). 

Tabel Mineral-Mineral Penyususun Batuan Beku

Mafic
Felsic
Olivine
Pyroxene
Amphibole
Biotite
Plagioclase
Potassium Feldspar
Muscovite
Quartz







PENGKLASIFIKASIAN BATUAN BEKU
Pengklasifikasian (penggolongan) batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan kandungan senyawa kimia dan berdasarkan susunan mineraloginya.
Berdasarkan Genetik Batuan
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :
·         Pluton atau Intrusi, terbentuk dalam lingkungan yang jauh di dalam perut bumi dalam kondisi tekanan tinggi.
·         Hypabisal, terbentuk pada lingkungan yang tidak jauh dari permukaan bumi.
·         Volkanik, terbentuk dipermukaan bumi dalam kondisi tekanan rendah.

                                                                                          Gambar Deret Bowen























No comments:

Post a Comment

Terima kasih sobat, semoga hal-hal yang saya bagikan di sini dapat bermanfaat