Assalamu'alaikum.....
Alhamdulillah sampai sekarang saya masih bisa berbagi sedikit ilmu yang saya dapatkan dari pakar geologi Bpk Awang Harun Satyana. Tulisan beliau kali ini didapat berdasarkan Riset Craton yang menguak Inti Bumi dan Intan Kimberlit.
Pengetahuan
ini tidak hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan geologi, tetapi juga
telah bermanfaat untuk eksplorasi intan. Geophysical imaging-nya dapat
dimanfaatkan untuk eksplorasi migas di intra-crattonic basin, dan
struktur termalnya dapat dimanfaatkan dalam hal pengkajian pembentukan
migas secara anorganik.
Berikut ini semoga bisa dipahami dari informasi yang kami berikan...
Craton didefinisikan sebagai bagian stabil lempeng benua yang tidak lagi mengalami deformasi tektonik dalam waktu yang lama (milyaran tahun) (definisi dari Bleeker, 2003, the late Archean record : puzzle in ca. 35 pieces, Lithos v. 71, p.99-134).
Saat ini telah diidentifikasi sebanyak 35 segmen/provinsi kerak Bumi berumur Archean (> 2500 juta tahun) yang diidentifikasi sebagai craton.
Artikel berujudul “Canada’s craton : A bottoms-up view”dari Dante Canil (University of Victoria, British Columbia, Canada) , dalam ”GSA Today” vol. 18, no. 6, June 2008, hal. 4-10, dapat dirujuk sebagai kemajuan riset tentang craton.
Canil (2008) melakukan
penelitiannya di Craton Canada di Archean Slave Province, Mackay Lake,
yang disusun polymetamorphic gneiss berumur sekitar 3300 juta tahun.
Craton ini diintrusi banyak sekali pipa kimberlit yang membawa intan.
Pipa kimberlit ini membawa xenolith peridotit dan sedikit eklogit
berasal dari akar craton di wilayah mantel.
Bagian massa
litosfer terbesar dari suatu craton adalah bagian litosfer yang terletak
di bawah diskontinuitas M (Mohorovicic) yang lazim disebut “litosfer
mantel”. Kekuatan dan stabilitas jangka panjang suatu craton bergantung
kepada sifat litosfer mantelnya. Begitu berpengaruhnya, sehingga sifat
litosfer mantel ini akan menentukan asal benua.
Hal ini, patut
diperhatikan perbedaan definisi antara berapa tebal kerak benua, posisi
diskontinuitas M, tebal litosfer, dan tebal astenosfer (agar tak
membingungkan, pengertian dasar pembagian kerak-mantel-inti harus
dibedakan dengan litosfer-astenosfer-mesosfer-inti).
Artikel
Canil (2008) memberikan ringkasan tentang faktor-faktor termal,
petrologi, dan geologi untuk pehamaman evolusi cratonic lithosphere
(meliputi kerak benua maupun mantle lithosphere) berdasarkan xenoliths
yang dibawa pipa kimberlit yang mengintrusi craton.
Canada
berpusat di suatu craton yang besar dan bagian tersingkapnya merupakan
singkapan kerak Archean terluas di dunia. Kayanya pipa-pipa kimberlit
yang membawa intan ke permukaan menjadikan wilayah ini sebagai fokus
utama riset eksplorasi intan selama 15 tahun terakhir.
Survey
geofisika dalam proyek-proyek bernama DeepProbe, Kaapvaal, dan
sebagainya selama beberapa tahun terakhir dilakukan di atas craton
Canada. Tujuan survey ini adalah untuk mendapatkan geophysical imaging
litosfer di bawah craton. Penelitian geologi dan geokimia atas singkapan
batuan-batuan mantel berupa xenoliths yang dibawa kimberlit seolah
bagai jendela untuk masuk ke dalam mantel.
Gambaran craton
dan litosfer mantel di bawahnya yang diperoleh dari geophysical imaging
dan sifat komposisi serta ciri termal bagian bawah craton berdasarkan
xenoliths, bila digabungkan akan memberikan gambaran lebih utuh tentang
craton dan evolusinya.
Xenoliths ini umumnya berupa peridotit.
Maka disimpulkan bahwa mantle lithosphere adalah residu leburan
peridotit. Pada tekanan di bawah 3 Gpa (giga pascal) sistem ini akan
menghasilkan olivin. Berdasarkan pemelajaran termal, diketahui bahwa
struktur termal bagian craton Canada di Slave Province mantle tak
berubah secara signifikan selama 500 juta tahun terakhir. Struktur
termal yang tetap ini kontras dengan struktur petrologinya yang
bervariasi baik secara lateral maupun vertikal diikuti dengan tingkat
depletion-nya yang berbeda-beda berdasarkan bukti geokimia.
Variasi ini juga sejajar dengan kejadian seismic anisotropy. Thermal
steady-state ini tidak diketahui apakah begitu juga untuk periode yang
lebih tua, misalnya pada ujung Archean (2500 juta tahun) saat Slave
Province mulai stabil. Indikasi dari paleogeothermal masih sulit untuk
diduga-duga.
Untuk mengetahui umur cratonic mantle “roots”
digunakan isotop Re-Os (Renium-Osmium) dan isotop 187Osmium-188Osmium
pada peridotit yang dibawa pipa kimberlit dari mantle lithosphere.
Hasilnya bervariasi dari 3500 juta tahun sampai 500 juta tahun.
Disimpulkan bahwa mantle lithosphere telah berperan dalam pembentukan
craton pertama (3,5 Ga) juga “pengakaran”-nya (cratonic mantle
“rooting”) kembali pada periode berikutnya (0,5 Ga).
Geophysical imaging menunjukkan bahwa di bawah craton Archean ini ada
tumpukan mantle lithosphere yang membentuk sistem “perakaran” bagi
craton. Berdasarkan bukti-bukti geologi dan geokronologi, diketahui
bahwa pembentukan tahap akhir dan amalgamasi mantle root ini terjadi
500-1000 juta tahun lebih kemudian daripada umur litosfer Archean yang
membentuk craton.
By : Awang Harun S