Selamat malam sahabat...
Adakah yang belum pernah mendengar kata "Ring of Fire" atau "Cincin Api", pasti sebagian ada yang tahu dan ada pula yang belum tahu... Nah pada postingan kali ini saya ambil judul seperti di atas, karena masih berhubungan dengan postingan2 saya yang sebelumnya tentang 'Tektonik Lempeng'
Cincin api merupakan jalur di sepanjang zona subduksi dan jalur gunungapi. Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa zona subduksi ini terjadi ketika lempeng samudra dengan lempeng benua bertemu kemudian saling bertumbukan. Pada proses ini pula berlangsung terjadinya gugusan gunungapi disepanjang zona subduksi ini. Zona subduksi ini mengelilingi lempeng pasifik, dimana wilayah Indonesia tidak lepas dari zona cincin api tersebut.
Ring of Fire ini meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, Sumatra, dan menuju ke Filipina Taiwan, Jepang, Siberia, Alaska, Amerika Utara hingga Amerika Selatan dan seterusnya...
Selain itu, Lingkaran Api Pasifik ini menjadi daerah yang sering mengalami gempabumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Faktanya 2/3 wilayah Indonesia rawan dampak gempabumi dan letusan gunung berapi karena dilalui jalur “Ring of Fire.” Perhatikan peta di samping, warna kuning adalah jalur zona subduksi dan hampir semua wilayah Indonesia di blok kuning, artinya Indonesia benar-benar menyimpan potensi bencana dahsyat (seperti letusan dahsyat yang menciptakan bekas kawah raksasa yang saat ini menjadi Danau TOBA). Kemudian bandingkan topografi dan struktur geologi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku Utara, Papua hingga Sulawesi Utara memperlihatkan bukti keberadaan lempeng bumi dan patahan serta 154 gunung berapi aktif. Bahkan Jakarta pernah di landa 4 kali gempabumi besar dalam periode 3 abad terakhir.
Secara histografi, Indonesia merupakan wilayah yang sering terjadi gempa bumi dan tsunami. Pasca meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar di tahun 1883, setidaknya telah terjadi 17 bencana tsunami besar di Indonesia selama hampir satu abad (1900-1996). Bencana gempa dan tsunami besar yang terakhir terjadi pada akhir 2004 di Aceh dan sebagian Sumatera Utara. Lebih dari 150.000 orang meninggal dunia. Tapi gempa bumi terjadi hampir di setiap tahun di Indonesia. Setelah gempa Aceh di akhir 2004, pada 2005 Pulau Nias dan sekitarnya juga dilanda gempa. Sekitar 1000 orang menjadi korban. Akhir Mei 2006 ini, giliran Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah diporakporandakan gempa bumi. Korban meningggal mencapai 5.000 orang lebih.
Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana, terutama bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu lempeng ini akan bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antarlempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, seperti yang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara.
Catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa ada 28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Di antaranya NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian Selatan, Jatim bagian Selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan Kaltim.
Peta Rawan Gempa di samping menunjukkan 2/3 wilayah Indonesia merupakan area sumber gempa dan atau rawan dampak gempa. Hanya menyisakan area aman (diarsir putih) meliputi pantai timur Sumatera (Riau, sebagian Jambi, Sumatera Selatan), Laut China Selatan, Kalimantan dan Bagian utara Laut Jawa serta perairan Laut Arafuru sebelah Selatan Papua.
Selain dikepung tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia juga merupakan jalur The Pasicif Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. Cincin api Pasifik membentang diantara subduksi maupun pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara dan lempeng Nazca yang bertabrakan dengan lempeng Amerika Selatan. Ia membentang dari mulai pantai barat Amerika Selatan, berlanjut ke pantai barat Amerika Utara, melingkar ke Kanada, semenanjung Kamsatschka, Jepang, Indonesia, Selandia baru dan kepulauan di Pasifik Selatan. Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih 240 buah, di mana hampir 70 di antaranya masih aktif. Zone kegempaan dan gunung api aktif Circum Pasifik amat terkenal, karena setiap gempa hebat atau tsunami dahsyat di kawasan itu, dipastikan menelan korban jiwa manusia amat banyak.
Dan wajar negara kita sering mengalami gempabumi. Kita sebagai penghuni Indonesia setidaknya selalu berdo'a agar negeri ini walaupun sering terjadi gempabumi, tidak menimbulkan banyak korban jiwa... Amiin.
Sekian, sedikit penjelasan yang saya buat berdasarkan pula
sumber-sumber yang membantu...
So... Happy Blogging...